BI Prediksi Inflansi di Jawa Tengah Terkendali

download-2

Mediatama, Semarang – Inflansi pada tahun 2016 ini diprediksi terkendali seiring dengan harga kebutuhan pokok yang tidak mengalami lonjakan tinggi. Hal ini diungkapkan Kepala BI Kanwil Jawa Tengah, Iskandar Simorangkir.

“Melihat capaian inflasi bulan Oktober sebesar 0,05 persen, saya kira sudah bagus,” ujarnya di Semarang, Senin (7/11).

Iskandar menambahkan, untuk bulan Januari hingga Oktober tahun ini capaian inflansi berada di lveel 1,58 persen. Dirinya pun memprediksi, jika inflansi di Jawa Tengah hingga akhir tahun tidak akan lebih dari 2,5 persen.

“Kami memprediksi hingga akhir tahun ini inflasi Jawa Tengah tidak lebih dari 2,5 persen. Kemungkinan maksimal adalah 2,5 persen itu,” terangnya.

Meski demikian, Iskandar mengakui ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan meski tidak menyampaikan secara detail besaran penurunan tersebut. Salah satu hal yang mempengaruhi yakni, jika upah minimum kabupaten/kota (UMK) untuk 2017 meningkat tajam.

“Kalau kita mau bersaing, hasil dari diskusi kami dengan pemerintah dan pengusaha adalah semua sepakat seperti itu. Saya bilang kalau mau upah optimal bisa bersaing di dunia luar, jangan hanya memperhatikan satu pihak tetapi juga harus diperhatikan produktivitasnya, ini hasil yang optimal,” katanya.

Dia mengatakan jika besaran UMK di Jateng lebih dari 8 persen maka akan berdampak buruk bagi industri dan berujung pada merosotnya ekonomi.

“Kalau lebih dari itu tidak realistis, kasihan ekonomi kita nanti. Jika perusahaan tutup nanti yang rugi buruh juga. Pada dasarnya tetap harus ada kompromi tetapi sesuai dengan teori,” katanya. (fer)

Bagikan:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *