Mantan Menteri Pertambangan Era Soeharto Senang Sudirman Said Akan Maju Pigub Jateng

Mediatama – Mantan Sekjen Sekjen OPEC (organisasi negera-negara pengekspor minyak) Prof Subroto merasa senang mendengar nama mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang merupakan junironya,  terpanggil untuk ikut maju dalam Pilgub Jawa Tengah 2018.

“Ini boleh, jangan ingin pulang kampung kemudian jualan telur asin seperti saya baca di media,” kata Mantan Menteri Pertambangan dan Energi dua periode (1978-1988), usai bertemu dengan Sudriman Said di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/7).

Subroto pun memberikan masukan serta nasihat politik dan ekonomi kepada Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi ini, jika kelak benar maju dalam Pilgub Jateng 2018.

Secara politik, menurut Subroto ada lima hal yang dapat membuat suatu bangsa atau wilayah maju dan mampu mengejar ketertinggalannya. Pertama, pemimpin yang visioner dan mengayomi rakyatnya. Seorang yang menjadi pemimpin harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada khalayak atau rakyat yang dipimpinnya. Kedua, rakyat yang patuh kepada pemimpinnya.

“Jawa Tengah itu rakyatnya manutan (patuh) pada pemimpin. Sehingga tidak sulit diajak bergerak untuk membangun daerahnya,” kata Subroto, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Koperasi (1971-1973) dan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi (1973-1978).

Ketiga dari sisi geografis letak Jateng sangat strategis karena menjadi daerah perlintasan perdagangan antara Provinsi Jatim ke Jabar.

“Posisi ini sangat menguntungkan secara ekonomi,” kata Subroto.

Kemudian yang keempat, harus dibangun talent pool, orang-orang berbakat yang bisa menjadi pandu perjuangan, manggala pembangunan. Terakhir, Jateng memiliki banyak media massa, yang bisa dijadikan mitra untuk menyebarluaskan program-program pembangunan.

Sementara itu secara ekonomi, Guru Besar Fakultas Ekonomi UI ini menekankan perlunya menjaga pertumbuhan ekonomi, inklusifitas, mempersempit kesenjangan sosial agat tidak terlalu lebar. Selanjutnya perlu mangamalkan Tut Wuri Handayani, yang maknanya di belakang mengawal program-program yang baik.

Yang terakhir, menciptakan pembangunan yang berkualitas. Bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan manusia, sehingga lahir SDM-SDM unggul dari Jateng.

“Pembangunan yang tidak sekedar mengejar angka pertumbuhan, tetapi pembangunan yang hasilnya bias dirasakan rakyat banyak,” tandas dia.

Sudirman Said saat dimintai komentar pun mengakui jika sang senior merupakan sosok yang memiliki pemikiran luas, dan tajam dalam menganalisa sesuatu.

“Saya selalu menikmati diskusi dengan beliau. Tidak banyak tokoh dengan usia senior tapi masih up to date dan tajam dalam menganalisis situasi,” ujar Sudirman. (*)

Bagikan:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *