Tolak Reklamasi Pulau Bali, Ratusan Ribu Warga Bali Siap Perang Puputan

images (1)
ilustrasi

Mediatama – Puluhan ribu orang dari Desa Adat di berbagai kabupaten di Bali, melakukan aksi Deklarasi STT (Sekaa teruna Teruni) se-Desa Adat Bualu pada Minggu (10/7). Dalam aksi ini, massa melakukan aksi protes menolak perpanjangan izin reklamasi di pulau Bali. Bahkan disebut-sebut, ratusan ribu orang siap melakukan puputan, yaitu perang habis-habisan jika sampai izin reklamasi tetap diperpanjang.

 

Massa terlihat mulai bergerak dari Lapangan Lagoon, Nusa Dua pada Minggu siang. Massa melakukan aksi longmarch sembari membawa panji-panji dan meneriakkan yel-yel menolak reklamasi Teluk Benoa, serta meminta pemerintah membatalkan Perpres 51 tahun 2014.

 

Pemimpin Desa (Bendesa) Adat Bulau, I Wayan Wita mengatakan, dirinya mengajak masyarakat Bali untuk terus berjuang menolak perpanjangan izin reklamasi. Pasalnya, selain menyebabkan abrasi, Teluk Benoa merupakan kawasan suci bagi masyarakat Bali.

“Mari kita lanjutkan perjuangan. Kemarin saja air laut sudah naik. Jangan sampai Desa Bualu tenggelam,” ujarnya.

 

Senada dengan I Wayan Wita, Sesepuh Banjar Mumbul, Prof. Nyoman Gelebet mengatakan, Teluk Benoa merupakan teluk yang menjadi tempat bertemunya lima mata air, yang disebut campuhan Agung. Maka dari itu, kawasan tersebut dilarang untuk disentuh.

“Maka dari itu, Teluk Benoa dilarang untuk disentuh karena merupakan kawasan suci,” ujar pria yang juga dosen arsitek ini.

 

Dalam aksi ini, dilakukan juga pembacaan surat deklarasi STT se-Desa Adat Bualu, yang pada intinya merasa resah dengan rencana reklamasi laut seluas 700 hektar di Teluk Benoa, yang dianggap untuk kepentingan investor semata.

“Sebagai generasi muda, kami merasa resah. Untuk itu, kami menolak reklamasi Teluk Benoa baik secara sosial budaya dan lingkungan,” ungkap perwakilan STT se Desa Adat Bualu, I Wayan Suyasa.

Diketahui sebelumnya, ada 38 Desa Adat diseluruh Bali tergabung dalam Pasubayan Desa Adat Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Dari data tersebut, total ada 83 ribu keluarga yang tergabung didalamnya, sehingga dapat dinyatakan ada 300 ribu jiwa yang siap puputan untuk menolak rekkamasi Teluk Benoa.

“Tidak ada jalan lain selain puputan jika pemerintah memaksakan kehendak investor untuk mereklamasi Teluk Benoa,” tegas Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI), Wayan Gendo Suardana.

 
Massa pun mendesak agar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Presiden Joko Widodo tidak memberikan perpanjangan izin reklamasi kepada PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI).

“Kami sampaikan dukungan penuh kepada Ibu Menteri Susi dan pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk tidak memberikan perpanjangan izin reklamasi kepada pihak investor,” ujar Gendo. (fer)

Bagikan:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *